MENURUNNYA PENDERITA PENYAKIT DBD DI KOTA CILEGON



Selamat Datang di Blog XI Mipa 1 SMANSA SERANG 2018.......


MENURUNNYA PENDERITA PENYAKIT DBD DI KOTA CILEGON

Kelompok 12

Nama Kelompok:

1)        Farrel Daffa Raslah

2)        Putri Dwi Pradani

3)        Vito Rayhansyah






            Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes alboctictus. Bahasa medis dari DBD ini adalah Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan pendarahan. Ciri-ciri pada penderita penyakit DBD adalah demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual, dan manifestasi pendarahan seperti mimisan atau gusi bedarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita.

            Demam Berdarah Dengue (DBD) tersebar di wilayah Asia Tenggara, Pasifik Barat, dan Karibia. Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air, seperti di Kota Cilegon. Kota Cilegon dikenal sebagai kota baja, dimana terdapat perusahaan pengolahan baja terbesar di Indonesia. Secara geografis, wilayah Kota Cilegon mempunyai luas wilayah  dimana berbatasan dengan Kabupaten Serang di utara, selatan, dan timur serta berbatasan dengan Selat Sunda di barat. Kota Cilegon terdiri dari delapan kecamatan yaitu, Kecamatan Pulomerak, Cilegon, Cibeber, Grogol, Citangkil, Purwakarta, Jombang, dan Ciwandan.

            Penyakit DBD dapat menimbulkan korban jiwa sebagai contohnya di Kota Cilegon terdapat 6 korban jiwa dan 585 penderita pada tahun 2016. Pada tahun 2017, penderita DBD telah menurun menjadi 230 penderita dan tidak ada korban jiwa. Kondisi ini membuat Kota Cilegon menjadi salah satu kota yang memiliki persentase yang cukup besar dalam penurunan penderita DBD di Provinsi Banten. Hal inilah yang membuktikan bahwa  Kota Cilegon telah menjadi salah satu kota yang sigap dalam menanggapi penyakit DBD.                                   

            Penyebab utama penyakit DBD adalah virus dengue, yang merupakan virus dari family Flaviviridae. Pada penyakit DBD, terdapat empat jenis virus dengue yang dapat menyebabkan penyakit demam bedarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN 3, dan DEN-4. Banyak hal yang menyebabkan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes alboctictus dapat berkembang, salah satunya adalah perilaku masyarakat yang tidak menutup TPA (Tempat Penyimpanan Air). Akibatnya, nyamuk tersebut dapat berkembang biak dengan bebas.

            Perilaku masyarakat yang tidak menguras TPA (Tempat Penyimpanan Air) selama seminggu sekali juga dapat menyebabkan perkembangbiakan nyamuk tersebut. Dengan adanya sumber air yang tidak terkuras, nyamuk dapat dengan mudah berkembang biak disana, karena nyamuk termasuk serangga yang melangsungkan siklus kehidupan di air. Perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes alboctictus di air dapat berupa jentik-jentik nyamuk. Kemudian, jentik-jentik nyamuk tersebut dapat berkembang biak menjadi nyamuk Aedes aegypti dan Aedes alboctictus yang dapat membahayakan manusia.

            Perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes alboctictus juga dapat disebabkan oleh perilaku masyarakat yang tidak mengubur barang bekas. Akibatnya, ketika hujan datang barang bekas tersebut menampung air bekas hujan yang menjadi habitat potensial bagi nyamuk untuk berkembang biak. Barang bekas yang dapat menjadi habitat bagi nyamuk Aedes aegypti dan Aedes alboctictus dapat berupa pot, ember, botol, dan lain-lain. Oleh karena itu, banyak perilaku masyarakat yang dapat menyebabkan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes alboctictus berkembang biak.                   

            Dinas Kesehatan Kota Cilegon sudah dengan baik menanggulangi penyakit DBD yang terjadi di Kota Cilegon. Sudah banyak program yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Salah satunya ada program GERTAK PSN DBD (Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD). Program ini merupakan salah satu program yang melibatkan seluruh masyarakat dalam upaya mencegah dan mengantisipasi adanya lonjakan kasus dengan melakukan gerakan serentak. Selain itu terdapat program seperti, supervisi POKJA, lomba PSN DBD, penanggulangan focus, dan rapat koordinasi POKJANAL DBD kecamatan di Kota Cilegon. Oleh karena itu, kinerja Dinas Kesehatan Kota Cilegon dan pihak lainnya sudah baik dalam menanggulangi penyakit DBD sehingga mengalami penurunan penderita DBD.

            Dalam menanggulangi penyakit DBD, pihak masyarakat sangat diperlukan. Seharusnya masyarakat melakukan gerakan yang biasa disebut 3M. Pertama, menutup rapat TPA (Tempat Pembuangan Air). Kedua, menguras TPA (Tempat Pembuangan Air) seminggu sekali secara teratur. Ketiga, mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan. Dengan melakukan kegiatan berikut, maka penanggulangan DBD akan lebih efektif untuk dilaksanakan.



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer