MENURUNNYA PENDERITA PENYAKIT DBD DI KOTA CILEGON
MENURUNNYA PENDERITA PENYAKIT DBD DI
KOTA CILEGON
Kelompok 12
Nama Kelompok:
1)
Farrel Daffa Raslah
2)
Putri Dwi Pradani
3)
Vito Rayhansyah
Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes alboctictus.
Bahasa medis dari DBD ini adalah Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF). Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pada
pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan
pendarahan. Ciri-ciri pada penderita penyakit DBD adalah demam mendadak, sakit
kepala, nyeri belakang bola mata, mual, dan manifestasi pendarahan seperti
mimisan atau gusi bedarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada
penderita.
Demam
Berdarah Dengue (DBD) tersebar di
wilayah Asia Tenggara, Pasifik Barat, dan Karibia. Indonesia merupakan wilayah
endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air, seperti di Kota Cilegon.
Kota Cilegon dikenal sebagai kota baja, dimana terdapat perusahaan pengolahan
baja terbesar di Indonesia. Secara geografis, wilayah Kota Cilegon mempunyai
luas wilayah dimana berbatasan dengan Kabupaten Serang di
utara, selatan, dan timur serta berbatasan dengan Selat Sunda di barat. Kota
Cilegon terdiri dari delapan kecamatan yaitu, Kecamatan Pulomerak, Cilegon,
Cibeber, Grogol, Citangkil, Purwakarta, Jombang, dan Ciwandan.
Penyakit DBD dapat menimbulkan
korban jiwa sebagai contohnya di Kota Cilegon terdapat 6 korban jiwa dan 585
penderita pada tahun 2016. Pada tahun 2017, penderita DBD telah menurun menjadi
230 penderita dan tidak ada korban jiwa. Kondisi ini membuat Kota Cilegon
menjadi salah satu kota yang memiliki persentase yang cukup besar dalam
penurunan penderita DBD di Provinsi Banten. Hal inilah yang membuktikan bahwa Kota Cilegon telah menjadi salah satu kota
yang sigap dalam menanggapi penyakit DBD.
Penyebab
utama penyakit DBD adalah virus dengue,
yang merupakan virus dari family Flaviviridae.
Pada penyakit DBD, terdapat empat jenis virus dengue yang dapat menyebabkan penyakit demam bedarah. Keempat virus
tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN 3, dan DEN-4. Banyak hal yang menyebabkan
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes alboctictus dapat berkembang,
salah satunya adalah perilaku masyarakat yang tidak menutup TPA (Tempat
Penyimpanan Air). Akibatnya, nyamuk tersebut dapat berkembang biak dengan
bebas.
Perilaku
masyarakat yang tidak menguras TPA (Tempat Penyimpanan Air) selama seminggu
sekali juga dapat menyebabkan perkembangbiakan nyamuk tersebut. Dengan adanya
sumber air yang tidak terkuras, nyamuk dapat dengan mudah berkembang biak
disana, karena nyamuk termasuk serangga yang melangsungkan siklus kehidupan di
air. Perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes alboctictus di air
dapat berupa jentik-jentik nyamuk. Kemudian, jentik-jentik nyamuk tersebut
dapat berkembang biak menjadi nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes alboctictus
yang dapat membahayakan manusia.
Perkembangbiakan
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes alboctictus juga dapat disebabkan
oleh perilaku masyarakat yang tidak mengubur barang bekas. Akibatnya, ketika
hujan datang barang bekas tersebut menampung air bekas hujan yang menjadi
habitat potensial bagi nyamuk untuk berkembang biak. Barang bekas yang dapat
menjadi habitat bagi nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes alboctictus dapat
berupa pot, ember, botol, dan lain-lain. Oleh karena itu, banyak perilaku
masyarakat yang dapat menyebabkan nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes alboctictus
berkembang biak.
Dinas Kesehatan
Kota Cilegon sudah dengan baik menanggulangi penyakit DBD yang terjadi di Kota
Cilegon. Sudah banyak program yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota
Cilegon, Salah satunya ada program GERTAK PSN DBD (Gerakan Serentak
Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD). Program ini merupakan salah satu program yang
melibatkan seluruh masyarakat dalam upaya mencegah dan mengantisipasi adanya
lonjakan kasus dengan melakukan gerakan serentak. Selain itu terdapat program
seperti, supervisi POKJA, lomba PSN DBD, penanggulangan focus, dan rapat koordinasi POKJANAL DBD kecamatan di Kota Cilegon.
Oleh karena itu, kinerja Dinas Kesehatan Kota Cilegon dan pihak lainnya sudah
baik dalam menanggulangi penyakit DBD sehingga mengalami penurunan penderita
DBD.
Dalam
menanggulangi penyakit DBD, pihak masyarakat sangat diperlukan. Seharusnya
masyarakat melakukan gerakan yang biasa disebut 3M. Pertama, menutup rapat TPA
(Tempat Pembuangan Air). Kedua, menguras TPA (Tempat Pembuangan Air) seminggu
sekali secara teratur. Ketiga, mengubur barang bekas yang dapat menampung air
hujan. Dengan melakukan kegiatan berikut, maka penanggulangan DBD akan lebih efektif untuk dilaksanakan.
Bagus banget blognya!!!
BalasHapuslucu ya!!!!!
BalasHapusyang mana???
HapusBagus nihhhhh, tetapi fotonya kenapa harus itu wkwkwk??
BalasHapus