Prostitusi di Jl. Lingkar Selatan

Selamat Datang di Blog XI Mipa 1 SMANSA SERANG 2018.......

Prostitusi di Jl. Lingkar Selatan

Pada masa sekarang ini, banyak fenomena sosial yang terjadi di Banten. Salah satunya adalah fenomena sosial yang terjadi di Jl. Lingkar Selatan, Cilegon, Banten. Jl. Lingkar Selatan merupakan jalan penghubung antara wilayah Cilegon dan Anyer. Di jalan ini dapat ditemukan banyak tempat hiburan malam yang berjajar di sepanjang jalan. Salah satu aktivitas yang dilakukan di dalam tempat hiburan tersebut adalah prostitusi yang merupakan aktivitas terlarang baik agama maupun undang-undang.
Prostitusi adalah pertukaran hubungan seksual dengan uang atau hadiah sebagai suatu transaksi perdagangan dan pelacuran (KBBI). Prostitusi menjadi permasalahn yang cukup marak di berbagai kota di Indonesia, termasuk di Jl. Lingkar Selatan. Hal ini diakibatkan oleh banyaknya kendaraan-kendaraan besar yang melewati Jl. Lingkar Selatan yang ketika malam sudah tiba akan memilih untuk beristirahat di tempat hiburan malam yang terletak di Jl. Lingkar Selatan.
Prostitusi yang terdapat di Jl. Lingkar Selatan berbeda dengan prostitusi yang terdapat di Gang Dolly, Surabaya, Jawa Timur. Pemerintah Surabaya sudah menindak lanjuti keberadaan Gang Dolly dengan cara menertibkan tempat tersebut dan mengalih fungsikan menjadi tempat wisata. Sementara, pemerintah Cilegon tidak kunjung menindak lanjuti prostitusi yang terdapat di Jl. Lingkar Selatan.
Prostitusi di Jl. Lingkar Selatan terjadi karena dipicu oleh beberapa hal. Pertama, semakin tingginya tingkat kemiskinan di wilayah setempat mengakibatkan rendahnya pendidikan yang didapat oleh masyarakat sehingga beberapa masyarakat pun sulit untuk mendapat pekerjaan dikarenakan keterbatasan kemampuan juga didukung dengan tingginya daya saing dan semakin sedikitnya lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, prostitusi dianggap sebagai salah satu jalan pintas untuk mendapat pekerjaan dengan bayaran yang tinggi.
Kedua, pengaruh dari lingkungan setempat mengakibatkan pergaulan bebas yang mendukung maraknya prostitusi. Maraknya prostitusi mengakibatkan semakin cepatnya penyebaran penyakit menular seksual, seperti HIV & AIDS, Gonorrhea, Sifilis, dll. Beberapa dari penyakit berbahaya ini hingga sekarang belum juga ditemukan obat penyembuhnya.
Ketiga, letak dari prostitusi di Jl. Lingkar Selatan sangatlah dekat dengan pemukiman warga. Oleh karena itu, hal ini dapat mempengaruhi masyarakat sekitar, dimana sebagian dari mereka masih di bawah umur.
Pemerintah harus menindak tegas keberadaan prostitusi karena dianggap meresahkan masyarakat akibat banyaknya dampak-dampak negatif yang diberikan. Prostitusi yang merupakan kegiatan terlarang baik oleh agama maupun undang-undang dikarenakan mengandung kegiatan-kegiatan maksiat di dalamnya. Hal ini tentu dapat meresahkan masyarakat. Khususnya prostitusi di Jl. Lingkar Selatan yang letaknya tepat di samping lingkungan perumahan warga. Tentu saja dengan adanya prostitusi ini dapat merusak nilai-nilai moral yang telah berkembang sejak zaman nenek moyang. Penyebaran penyakit menular seksual yang masih belum memiliki obat  penyembuh pun semakin cepat, dan masih banyak lagi dampak-dampak negatif dari adanya prostitusi.
Kita sebagai masyakarat pun harus pandai-pandai memilih lingkungan agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas. Ikut memarakkan kegiatan-kegiatan positif juga dapat dilakukan oleh kita sebagai masyarakat agar fenomena sosial yang berdampak negatif tidak lagi menjadi sorotan dan perlahan akan menghilang dengan sendirinya.

Kelompok       : 15

Anggota          : M. Rafli, Velanda F., Zahra F.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer