TUMPUKAN SAMPAH RAU





KELOMPOK : 2
NAMA ANGGOTA :
1.      AMBAR PUSPITA S
2.      IQBAL BAIHAKI
3.      PANDU SABATIAN S

    Sampah adalah bahan sisa hasil penggunaan manusia yang sudah tidak terpakai dan tidak memiliki fungsi lagi. Sampah itu terbagi ke dalam dua jenis yaitu Sampah organik dan Sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampat yang dapat diurai dan berasal dari komponen biotik. Contohnya dedaunan, kulit buah, dan sayuran. Sedangkan, sampah anorganik merupakan sampah yang sulit diurai dan berasal dari kegiatan industri yang bahan utamanya merupakan bahan sintetis atau buatan. Contohnya, plastik dan sterofoam.
    Salah satu daerah yang mengalai penumpukan sampah adalah Rau. Rau terletak di pusat Kota Serang dan memiliki salah satu pasar terbesar di Kota Serang. Kurangnya kepedulian masyarakat sekitar terhadap lingkungan dan keshatan menyebabkan Pasar Rau dipenuhi dengan sampah. Bukan hanya daerah Pasar Rau yang dipenuhi sampah, bahkan daerah luar area Pasar Rau juga dipenuhi oleh sampah yang berserakan. Tumpukan sampah di daerah Rau didominasi oleh sampah yang sulit diurai dan mengotori jalan. Bau di daerah Pasar Rau sangat menyengat. Hal ini disebabkan oleh sampah organik yang membusuk.
    Tumpukan sampah di Rau sangatlah berbeda dengan pasar di daerah Serpong, Kota Tangerang, terutama dalam sistem pengelolaan sampah yang sudah baik. Tangerang sudah menerapkan sistem pemilahan sampah berdasarkan jenisnya. Tidak seperti daerah Rau dan pasarnya yang belum menerapkan sistem pengelolaan sampah yang baik dan benar.
    Penyebab utama terjadinya penumpukan sampah di Rau disebabkan oleh faktor manusianya. Kebiasaan masyarakat yang sering membuang sampah setelah aktivitas jual beli mengakibatkan adanya penumpukan sampah yang berlebihan. Hal itu dikarenakan masyarakat yang malas mencari tempat sampah.
    Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah di Rau disebabkan oleh penyedian sarana dan prasarana. Sarana dan prasaranan yang kuran memadai, seperti tempat sampah yang tidak ada di setiap sudut daerah Rau. Lalu, tidak hanya kurangnya tempat sampah, tetapi juga kurangnya petugas kebersihan untuk membersihkan daerah Rau. Hal ini mengakibatkan tumpukan sampah yang menghasilkan bau menyengat.
    Faktor terakhir yang menjadi sebab terjadinya penumpukan sampah di Rau adalah faktor tata kota. Tata kota yang kurang baik, seperti jalan yang terdapat di sekitar daerah pasar Rau dipenuhi oleh banyaknya pedagang. Pedagang-pedagang tersebut menempatkan lapaknya di pinggir jalan yang ramai dengan arus kendaraan sehingga terjadi penumpukan sampah di pinggir jalan dan berserakan.
    Sampah dihasilkan dari aktivitas manusia. Sampah yang dihasilkan lama - kelamaan akan menumpuk apabila dibiarkan. Penumpukan sampah tersebut dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti faktor manusia, faktor sarana dan prasarana, dan faktor tata kota. Akibat yang ditimbulkan dari penumpukan sampah sangat banyak dan tentunya dapat merugikan masyarakat.
    Hal - hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dan mengatasi penumpukan sampah yang berlebih yaitu dengan membiasakan diri untuk menjaga kebersihan dimana pun kita berada. Sampah organik yang dihasilkan dapat kita jadikan sebagai pupuk kompos. Sementara itu, sampah anorganik dapat dijual kembali di pasar untuk didaur ulang dan diolah menjadi barang yang berguna.
    Seharusnya pengelolaan sampah di daerah rau ditingkatkan, sehingga tidak ada sampah yang menumpuk dan menimbulkan bau. Kemudian, pemerintah perlu mengadakan sosialisasi mengenai sampah kepada masyarakat agar masyarakat tahu dan dapat berpartisipasi dalam proses pengelolaan sampah. Adanya pengelolaan sampah dan sosialisasi dapat memberikan kenyamanan dan ketertiban di masrayakat.
                                                                                                                                         

Komentar

Postingan Populer