Meningkatnya Angka Penderita HIV di Serang
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyebabkan AIDS. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah suatu kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Orang yang terinfeksi HIV kekebalan tubuhnya melemah dan tidak sanggup lagi melawan infeksi. Infeksi HIV tidak secara cepat merusak sistem kekebalan tubuh, tetapi terus bereplikasi dalam sel (terutama sel T CD4 dan makrofag) dan menginfeksi tubuh selama bertahun-tahun (biasanya 5 s.d. 10 tahun ataupun lebih). Selama masa tersebut orang yang terinfeksi HIV dapat menularkan virusnya kepada orang lain.
Daerah dengan angka HIV nomor tiga di Banten adalah Serang. Mayoritas penderita HIV di Serang berada di daerah Cikande dan Ciruas. Selain itu, penderita HIV juga dapat ditemukan di Kepandean, Karangantu,dan Baros. Pusat penyebaran HIV biasanya berada di tempat penginapan yang digunakan untuk melakukan seks bebas adalah daerah Kepandean. Hal ini dikarenakan daerah Kepandean berada di perbatasan Serang dan Cilegon sehingga daerah tersebut mudah untuk diakses.
Angka penderita HIV di Serang cenderung meningkat dibandingkan Cilegon. Penderita HIV di Serang cenderung meningkat tiap tahunnya, tetapi tidak dibarengi solusinya. Salah satu solusi untuk mengurangi angka penderita HIV adalah dengan adanya obat yang efektif untuk menyembuhkannya. Namun, hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan secara total para penderita HIV. Dahulu, beberapa macam obat telah diujicobakan, tetapi ternyata dapat merusak sel atau jaringan tubuh penderita. Jadi, hingga detik ini hanya ada ARV (Anti Retrovine), yaitu obat untuk mengendalikan jumlah HIV dalam tubuh.
Sebenarnya virus HIV tidak langsung menyebabkan penyakit AIDS. Tetapi perlu waktu yang lama untuk proses menggandakan virus HIV sehingga bisa menyebabkan AIDS. Terdapat tiga tahapan klinis HIV-AIDS. Pertama, periode jendela dalam kurun waktu 2 minggu - 6 bulan. Selama periode jendela, pasien sangat infeksius, mudah menularkan kepada orang lain, walaupun hasil pemeriksaan laboratorium masih negatif. Kedua, tahap HIV positif dalam kurun waktu 3 - 10 tahun. Pada tahap ini, tidak timbul gejala pada pasien sehingga pasien tampak sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa. Ketiga, tahap AIDS yang muncul 1 - 2 tahun kemudian. Pasien yang memasuki tahap ini timbul infeksi oportunistik ( penyakit lain yang muncul karena sistem kekebalan tubuh menurun ), sehingga pasien disarankan minum obat ARV yang dapat menekan pertumbuhan HIV, tetapi tidak dapat menghilangkan HIV dari tubuh.
Adapun beberapa penyebab menularnya HIV. Pertama, hubungan seks berganti-ganti pasangan. Penularan HIV dengan seks bebas terjadi melalui cairan kelamin penderita HIV. Banyak masyarakat yang belum mengetahui penularan HIV dengan cara ini sehingga semakin banyak masyarakat yang tertular HIV.
Kedua, penggunaan jarum suntik secara bergantian dan tidak steril. Contohnya, penggunaan jarum pada sulam alis dan narkoba. Walaupun sulam alis sebenarnya diperbolehkan dalam kesehatan, tetapi apabila jarum suntiknya digunakan secara bersama, akan meningkatkan resiko terjangkit penyakit AIDS.
Ketiga, penularan dari ibu dan anak. Infeksi HIV pada anak didapat dari ibunya saat ia dikandung, dilahirkan, dan sesudah lahir. Hal ini disebabkan karena HIV mudah ditularkan lewat darah. Sementara janin yang ada dalam kandungan, mendapat asupan makanan dari darah melalui tali plasenta. Padahal tali plasenta adalah tempat darah bertukar. Maka, ibu hamil yang positif terinfeksi HIV, wajib mengonsumsi obat ARV. Terapi ini sangat efektif karena dapat menekan jumlah virus di dalam darah, sehingga tidak terjadi penularan.
HIV merupakan virus yang sangat berbahaya bagi manusia. Sampai saat ini tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya, hanya terdapat obat yang dapat menekan jumlah virus dalam tubuh. Beberapa penyebab timbulnya virus HIV, antara lain hubungan seks bebas, penggunaan jarum suntik bersama, dan penularan dari ibu yang positif HIV kepada anaknya.
Perilaku manusia yang tidak diikuti akal pikiran yang baik memicu penyebaran HIV. Masyarakat hanya mengikuti hawa nafsunya tanpa memikirkan penyebab yang ditimbulkan. Dalam hal ini, pemerintah juga kurang tegas akan penyebaran virus HIV. Seharusnya, pemerintah mengambil tindakan cepat melihat jumlah penderita HIV yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini juga disebabkan oleh masyarakat yang cenderung belum mengetahui tentang virus HIV dan penyebarannya karena kurangnya informasi.
Kelompok 5
1. Azka Bazaria
2. Fadhila Syahda F.A
3. Fathya Sekar Dyas
Kelompok 5
1. Azka Bazaria
2. Fadhila Syahda F.A
3. Fathya Sekar Dyas
Wah bagus bangetπππ
BalasHapusππ»ππ»ππ»ππ»
BalasHapus