PENYAKIT HATI DAN OBAT PENAWARNYA


PENYAKIT HATI DAN OBAT PENAWARNYA

Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmatnya kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat. Shalawat beserta salam tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Terimakasih kepada Ibu Diyah dan teman-teman yang telah berkenan untuk hadir mendengarkan ceramah saya.
Tujuan saya berceramah yaitu untuk menjelaskan penyakit hati dan obat penawarnya.
Sesungguhnya perkara hati merupakan perkara yang besar, sehingga Allah menurunkan kitab suciNya untuk memperbaiki hati. Hal yang menekankan pentingnya memperhatikan hati adalah bahwa Allah menjadikan hati sesuai hikmah dan ilmuNya sebagai tempat bagi cahaya dan petunjukNya. Hati adalah tempat ilmu pengetahuan. Melalui hati, manusia dapat mengenal Rabbnya. Dengan hati, manusia mengenal nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya. Dengan hati, manusia dapat menghayati ayat-ayat-Nya. Allah berfirman,
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur`an ataukah hati mereka terkunci." (Muhammad: 24).
Ayat ini menjelaskan bahwa hati manusia apabila terkunci, maka ia tidak akan dapat memperhatikan dan merenungkan ayat-ayatNya. Faktor penyebab lain yang menekankan pentingnya menjaga hati adalah bahwa salah satu sifat hati yang utama adalah mudah berbalik dan suka berubah. Hati sangat mudah berubah, gampang berbuat, dan tidak menentu. Rasulullah SAW bersabda,
لَقَلْبُ ابْنِ آدَمَ أَشَدُّ انْقِلَابًا مِنَ الْقِدْرِ إِذَا اجْتَمَعَتْ غَلْيًا
"Sungguh, hati anak Adam itu sangat (mudah) berbolak-balik daripada bejana apabila ia telah penuh dalam keadaan mendidih." (HR. Ahmad).
A. PENYAKIT HATI
1. Syirik
Syirik adalah menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Syirik merupakan perusak hati yang paling besar. Tidak ada perusak yang lebih berbahaya daripada perusak hati ini, dan tidak ada yang memutuskan kemaslahatan dan kebahagiaan orang melainkan perusak ini. Karena bila seseorang bergantung kepada selain Allah, maka Allah Ta’ala akan mewakilkan urusannya kepada sesuatu yang menjadi tempat dia bergantung tersebut, dan Dia menghinakannya karena tindakannya tergantung kepada selainNya itu. Perumpamaan orang yang bergantung kepada selain Allah Ta’ala adalah laksana orang yang berlindung dari panas dan dingin di bawah sarang laba-laba yang merupakan bangunan yang paling rapuh dan lemah.
Secara global, pondasi dan kaidah dasar kemusyrikan yang di atasnya dibangun sesuatu adalah sikap bergantung kepada selain Allah, dan orang yang melakukannya mendapatkan celaan dan keterlantaran, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
لاَّ تَجْعَل مَعَ اللّهِ إِلَـهاً آخَرَ فَتَقْعُدَ مَذْمُوماً مَّخْذُولاً
"Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra`: 22).
2. Mengikuti Nafsu dan Melakukan Dosa
Semua dosa, baik yang besar maupun yang kecil itu merusak hati dan mengeruhkan kebersihannya. Oleh karena itu, Allah memerintahkan agar semua dosa ditinggalkan. Maka setiap orang yang beriman wajib meninggalkan dosa yang lahir maupun yang batin, apalagi dosa-dosa hati sangat berbahaya dan mematikan. Di antara dosa hati yang tersembunyi adalah riya' yang dapat merusak amal, ujub yang bisa menjadikan amal bagai abu yang bertebaran, dan dengki yang dapat menghapus pahala-pahala kebajikan dan memperbanyak dosa.
B. OBAT PENAWAR HATI
1. al-Qur`an al-Karim. Al-Qur`an merupakan obat yang paling mujarab bagi penyakit-penyakit yang ada di dalam dada dan hati. Al-Qur`an mengandung penawar bagi penyakit syahwat, syubhat, dan lalai. Di antara hal penting bagi setiap orang yang ingin menyelamatkan dan memperbaiki hatinya adalah hendaknya dia mengetahui bahwa cara berobat dengan al-Qur`an itu tidak bisa hanya sekedar dengan membaca al-Qur`an, melainkan harus memahami dan mengambil pelajaran dari berita-berita yang terkandung di dalamnya dan mematuhi hukum-hukumnya.
2. cinta kepada Allah. Cinta kepada Allah merupakan terapi yang paling mujarab bagi hati. Apalagi cinta itu merupakan akar ibadah dan pengabdian.
3. selalu mengingat Allah Ta’ala dalam setiap keadaan, dengan lisan, hati, dan perbuatan.
4. bermunajat kepadaNya, membaca kitabNya, menghadirkan hati di hadapanNya, beradab dengan adab ibadah dan penghambaan di hadapan Allah Ta’ala, kemudian diakhiri dengan beristighfar dan bertaubat.
5. bergaul dengan orang-orang yang mencintai Allah Ta’ala dan orang-orang yang jujur, kemudian memetik buah perkataan mereka yang terbaik sebagaimana memetik buah yang terbaik dan paling ranum.
Uraian ini telah menjelaskan bahwa ibadah hati adalah pondasi utama yang mana semua bentuk ibadah ditegakkan di atasnya. Maka dari itu, kebaikan diri sangat tergantung kepada kebaikan hati. Apabila hati baik dengan ketakwaan dan iman, maka seluruh diri menjadi baik untuk melakukan ketaatan dan kepatuhan. Jadi, iman seseorang tidak akan lurus dan tidak akan baik kecuali jika hatinya lurus dan baik. Maka dari itulah, Allah Yang Maha Mengetahui menggarisbawahi bahwa keselamatan di hari kiamat kelak sangat tergantung kepada keselamatan, kebersihan, dan kebaikan hati. Allah Ta’ala berfirman,
يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ.  إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“Pada hari di mana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (Asy-Syu'ara`: 88-89)
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga hadirin dapat mengambil manfaat dari ceramah ini. Kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamuaikum Wr. Wb 

Nama : Ghofri Cendikia Utama 

Komentar

Postingan Populer