CINTA REMAJA



CINTA REMAJA




Nama   : Alfika Fikriansyah Yusuf
Kelas   : XI MIPA 1

Assalammualaikum WR. WB.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT., pada hari ini kita dapat berkumpul dengan kondisi sehat wal a’fiat baik jasmani maupun rohani. Tidak lupa juga kita panjatkan kehadirat nabi besar kita yakni Nabi Muhammad SAW., beserta keluarganya, sahabatnya, dan juga kita sebagai umatnya hingga akhir zaman.

Yang terhormat Bu Diyah sebagai guru Bahasa Indonesia dan teman-teman seperjuangan yang selalu saya banggakan. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sesuatu yang sudah dikenal, dirasakan, dan dimiliki oleh sebagian remaja, yaitu cinta. Ketika hati dilanda cinta, terkadang hati menjadi berbunga-bunga atau terkadang hati menjadi mendung bahkan terkadang ketika hati dilanda cinta kehidupan kita berubah drastis. Mungkin yang tadinya tidak suka melamun jadi suka melamun, yang tadinya tidak suka tertawa jadi suka tertawa sendiri, hanya dengan melihat senyuman dia kita jadi salah tingkah. Ingin rasanya waktu ini berhenti dan kita hanya berduaan saja di dunia ini melakukan banyak hal bersama.

Banyak kita temui dan kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti di SMANSA ini orang-orang berpacaran. Lantas, apa mereka mengerti arti cinta? Apa itu cinta bagi mereka? Saya pernah bertanya tentang hal ini kepada teman-teman saya yang sudah punya pacar dan inilah jawaban mereka.

“Cinta itu terjadi karena kami saling suka; cinta itu sesuatu yang menyangkut perasaan; cinta itu susah didefinisikan, tiba-tiba suka aja”. Ada pula yang mengartikan cinta dengan jawaban yang sangat lebay “cinta itu ibarat api kompor yang terkadang nyala dan terkadang mati, namun cintaku padamu akan terus menyala di hatimu”. Mendengar jawaban yang sangat beragam, kalian pasti ingin tahu apa arti cinta menurut saya.

Menurut saya, cinta terjadi apabila ada dua orang yang saling mencintai dan saling memahami. Namun, apabila kita jatuh cinta haruskah kita pacaran? TIDAK. Saya tegaskan sekali lagi bahwa kita tidak harus pacaran. Jangan salah paham dulu, saya tidak melarang ada yang namanya pacaran. Hanya saja, pacaranlah sewajarnya jangan telalu bucin-bucin amat.

Ada dua sikap yang terjadi apabila seseorang sudah pacaran, yaitu sikap biasa saja dan sikap bucin. Untuk sikap bucin, apabila dia sudah pacaran sering sekali dia melupakan segala hal di sekitarnya. Sebagai contoh, dia akan lebih sering menghabiskan waktu bersama pacarnya dibanding orang lain. Terkadang, pacaran seperti ini dapat menimbulkan banyak masalah apalagi kalau pacarnya posesif. Selain itu, hal ini dapat berakibat pada keborosan hidup dan apabila mereka putus, stresnya bisa sampai berhari-hari. Inilah hal-hal yang biasanya terjadi saat pacaran sampai ngebucin.

Untuk sikap pacaran yang biasa saja biasanya tidak terjadi hal-hal yang merepotkan seperti di atas, justru malah menambah kualitas hidup kedua belah pihak. Sebaik-baiknya pacaran adalah pacaran yang saling mengasihi, memahami, mendukung, dan mengerti satu sama lain. Sekarang kita akan kembali pada poin awal, yaitu haruskah kita pacaran?

Di sini saya akan mengajak kalian yang menyukai orang lain, tetapi belum berpacaran dengannya. Sebaiknya lakukanlah taaruf. Menurut firman Allah SWT., surat az-Zariat ayat 49 yang berbunyi:
ÙˆَÙ…ِÙ†ْ ÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙŠْØ¡ٍ Ø®َÙ„َÙ‚ْÙ†َا زَÙˆْجَÙŠْÙ†ِ Ù„َعَÙ„َّÙƒُÙ…ْ تَØ°َÙƒَّرُونَ
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah”

Manusia pada akhirnya akan hidup berpasangan, tetapi bagaimana cara kita memperlakukan pasangan kita dengan benar? Lakukanlah taaruf. Taaruf dilakukan dengan adanya persetujuan kedua belah pihak di mana mereka saling setuju untuk saling mengasihi, memahami, mendukung, dan mengerti satu sama lain.
Ingin memiliki dia? Datangilah orang tuanya terlebih dahulu dengan sopan. Perkenalkan dirimu dan alasan lainnya mengapa kamu mau bertaaruf dengannya. Setelah saling berkenalan dan adanya persetujuan, perlakukanlah pasanganmu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan norma, aturan, dan hukum yang berlaku tanpa menimbulkan kesan negatif terhadap orang lain.
Dengan begini, setidaknya kalian akan terhindar dari sikap bucin dan berpacaran dengan sewajarnya. Janganlah mendekati wanita hanya karena nafsu belaka tanpa ada pertanggungjawaban di akhir nanti. Jangan tinggalkan seseorang saat sedang sayang-sayangnya sama kalian. Apabila kalian tidak mau bertaaruf atau berkenalan dengan keluarganya maka janganlah sekali-kali kalian berpacaran dengannya.
Jadi kesimpulannya, kita sebagai remaja harus mengerti tentang arti cinta yang sebenarnya jangan terbawa dengan nafsu belaka dan ngubucin. Jatuh cinta itu sangatlah unik karena dapat menimbulkan banyak dampak bagi hidup ini tergantung bagaimana menjalaninya. Saya akan mengatakan bahwa pacaran itu boleh-boleh saja asal secara wajar, namun lebih baik lagi apabila bertaaruf.
Saya harap kalian mempertimbangkan baik-baik apa yang telah saya katakan tadi, apalagi yang saat ini sedang pacaran. Saya harap juga kalian dapat menemukan pasangan yang terbaik, yaitu pasangan yang setuju untuk saling mengasihi, memahami, mendukung, dan mengerti satu sama lain.
Saya mohon maaf atas segala kata yang tidak berkenan di hati dan meminta doa restu kepada kalian semua agar saya mendapatkan pasangan yang seperti itu juga. Terima kasih atas semua perhatiannya. Saya akhiri ceramah ini dengan Wassalammualaikum WR. WB.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer