Pentingnya Menjaga Lisan

Pentingnya Menjaga Lisan



Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Selamat siang semua

Salam sejahtera untuk kita semua kawan-kawanku dan Bu Diyah yang saya hormati. Tiada henti-hentinya mari kita panjatkan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan limpah nikmat-Nya, kita dapat bertemu di tempat ini. Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu guru dan teman-teman karena telah memberikan saya kesempatan untuk menyampaikan ceramah saya. Hadirin yang saya hormati, ceramah ini diadakan bukan tanpa tujuan. Tujuan pokok ceramah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lisan.

Lisan merupakan bagian dari organ tubuh yang berfungsi untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kita telah diberi nikmat lisan untuk berkomunikasi, maka kita haruslah memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Lisan merupakan kunci dari segala macam persoalan. Ada pepatah yang mengatakan “Mulutmu harimaumu” yang maksudnya kita harus mempergunakan lisan kita dengan baik, karena jika tidak maka akan menjadi boomerang bagi diri kita.

Lisan bisa menjadi boomerang bagi kita karena lisan bersentuhan langsung dengan objek yang kita tuju,maka dari itu marilah kita jaga ucapan kita agar terhindar dari marabahaya. Pada kehidupan sehari-hari, seringkali kita bercanda melontarkan kata-kata yang mungkin saja menyinggung perasaan orang lain. Misalnya “dasar tidak punya otak kamu!” kata-kata tersebut meskipun diucapkan dengan bercanda bisa saja menyinggung hati orang lain. Oleh karena itu, lebih baik kita memikirkan lagi perkataan yang akan diucapkan apakah akan melukai perasaan orang lain atau tidak.

Banyak orang merasa bangga dengan kemampuan lisannya (lidah) yang begitu fasih dalam berbicara. Bahkan, tak sedikit pula orang yang belajar secara khusus agar memiliki kemampuan bicara yang bagus.
Lisan itu sendiri adalah karunia Allah yang begitu besar dan harus senantiasa disyukuri dengan sebenar-benarnya. Cara mensyukuri lisan ini adalah dengan menggunakannya untuk bicara yang baik atau diam. Bukan dengan mengumbar pembicaraan semau sendiri. Bukan pula dengan memuaskan nafsu dengan mengumbar omongan.

Lidah ini tak bertulang. Meski lentur namun memiliki efek yang luar biasa ketika digunakan. Sehingga begitu penting kita menjaga lisan. Apabila  tidak hati-hati dalam menggunakan lisan, timbullah bencana dan musibah. Contohnya dua orang yang tadinya berteman dengan penuh keakraban bisa jadi saling membenci hanya karena lisan. Seorang bapak dan anak yang saling menyayangi dan menghormati pun bisa berpisah karena lisan. Suami istri yang saling mencintai dan saling menyayangi bisa ribut dan bertengkar karena lisan. Bahkan, hal-hal yang lebih buruk dari itu, seperti pertengkaran dan perang saudara, bisa meletus hanya kerena ucapan lisan yang tak dijaga.


“Mulut lebih Tajam daripada Pedang” pepatah ini memang benar adanya karena dampak yang di timbulkan dari ucapan yang keluar melalui lisan akan sangat beragam. Ucapan yang baik akan menimbulkan kesan yang baik sedangkan ucapan yang buruk akan dapat memicu permusuhan. Sudah banyak bukti percekcokan yang dimulai karena ketersinggungan pihak lain atas ucapan yang dilontarkan.

Lisan kita dapat menjadi hal buruk ataupun hal baik. Kita telah dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa nikmat lisan. Oleh karena itu, marilah kita gunakan untuk hal-hal baik seperti untuk menyemangati teman yang sedang terpuruk. Namun, pada kenyataannya masih banyak orang yang menggunakan lisan untuk hal-hal yang tidak baik contohnya untuk menggibah orang lain. Adapun hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda “barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam.” Berdasarkan hadits tersebut maka hendaklah kita diam atau membicarakan hal-hal yang baik dibandingkan membicarakan hal-hal yang buruk.

Berdasarkan hal-hal yang sudah saya sampaikan, kita dapat menyimpulkan bahwa kita haruslah menggunakan lisan dengan sebaik-baiknya supaya mendatangkan manfaat dan tidak mendatangkan mudarat. Harapan saya setelah menyampaikan ceramah ini yakni semoga kita menyadari mengenai pentingnya menjaga lisan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita dengan baik. Mohon maaf apabila dalam ceramah ini terdapat kata-kata yang menyinggung hati Anda. Sekian dari ceramah saya kurang lebihnya mohon maaf.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh


Fadhila Syahda F.A
 XI MIPA 1

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer