Buka postingan ini untuk membuka mata hati kalian terhadap binatang



                       SAYANGI BINATANG


Selamat Siang, Semuanya

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat-Nya kita dapat berkumpul hari ini. Tidak lupa pula, saya ucapkan terimakasih pada Ibu Diyah yang telah membimbing saya dan teman-teman yang saya cintai. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan ceramah saya dengan tema “Sayangi Binatang”.

Binatang adalah makhluk bernyawa yang mampu bergerak dan mampu bereaksi terhadap rangsangan tetapi tidak berakal budi. Binatang memiliki keberagaman yang sangat bervariasi, dari kecil tak kasat mata hingga yang besarnya 33 meter. Tanpa kita sadari, sebenarnya kita hidup berdampingan dengan binatang, contohnya seperti semut kecil yang mencari makan dirumah kita, atau nyamuk yang mengisap darah kita, atau bahkan laron yang membangun sarang dirumah kita. Kegiatan mereka tersebut mungkin kita anggap sepele namun bagi mereka kegiatan tersebut sangat bermakna bagi mereka. Semut kecil mencari makan untuk kebutuhan ratu mereka, nyamuk mnegisap darah untuk perkembangan telur mereka, dan laron yang membangun sarang untuk membentuk koloni.

Kehidupan manusia juga sangat bergantung dari binatang. Contohnya saja petani yang memanfaatkan kerbau untuk membajak sawah. Jangankan petani, kita juga bergantung dari binatang contohnya kita yang memakan daging ayam, membersihkan rumah dengan kemoceng bulu ayam, hingga dompet yang berasal dari kulit binatang. Dari situlah kita tahu bahwa kehidupan kita tidak bisa terlepas dari peran binatang. 

Pemanfaatan binatang ini haruslah diimbangi dengan pelestarian populasinya. Tidaklah etis jika kita hanya tahu bagaimana cara memanfaatkan binatang tersebut tanpa tahu bagaimana cara menyayangi binatang tersebut. Dalam istilah, ada yang namanya ‘take and give’ yang artinya apabila kita mendapatkan sesuatu maka kita harus memberi sesuatu sebagai tanda terimakasih. Hal ini dapat kita terapkan pada tema ceramah kali ini. Karena kita sudah mendapatkan manfaat dari binatang maka kita pun harus menyayangi binatang dengan cara melestarikannya sebagai bentuk terimakasih kita. 

Tidak semua orang mengungkapkan rasa terimakasih terhadap hewan. Sebagian orang menganggao binatang adalah hal yang kotor dan menjijikan. Akan tetapi, mereka tetap memanfaatkan binatang tersebut, contohnya banyak orang yang sering memakan daging ayam tetapi saat ada truk yang mengangkut ratusan ayam hidup, mereka merasa jijik dan menutup hidung mereka. Jika saya analogikan, ayam bak pahlawan yang hendak perang, rumah potong hewan adalah medan perang, dan manusia adalah rakyat. Pahlawan ini akan pergi perang namun rakyat tidak peduli dan justru mencemooh. Tetapi saat pahlawan telah gugur dan berhasil dalam perang, rakyatlah yang berpesta dan mendapatkan kedamaian. Seperti itulah mereka, manusia yang hanya menilai binatang dari bagaimana binatang tersebut menghasilkan manfaat bagi mereka. Kita, sebagai rakyat memang tidak bisa menghentikan sang pahlawan menuju medan perang tetapi setidaknya kita, sebagai rakyat memberikan penghormatan terakhir walau hanya digambarkan dengan perbuatan kecil.

Jika binatang yang mendatangkan manfaat bagi kita patut kita sayangi, lalu apakah kita tidak perlu menyayangi binatang yang tidak mendatangkan manfaat bagi kita? Tentu saja tidak. Apa salahnya jika kita mencintai binatang apa adanya? Seperti yang sudah kita ketahui, Allah menciptakan makhluk-makhluk lain selain manusia seperti binatang dan tumbuhan. Sudah kewajiban kita untuk menyayangi sesama makhluk hidup apa adanya. Tidak semua orang mencintai binatang apa adanya contohnya saja pada kucing. Anak kucing peliharaan banyak dimanfaatkan orang untuk menghasilkan keuntungan. Bulu kucing yang bagus dan lebat menarik perhatian orang. Karena itulah sang pemilik sengaja mengembangbiakkan kucing mereka kemudian menjual anaknya. Kucing mungkin dianggap tidak berakal tapi percayalah mereka juga mempunyai perasaan sedih dan juga kesepian. 

Penilaian manusia pada binatang tidak hanya dari bagaimana binatang itu menghasilkan keuntungan tetapi juga dari bagaimana penampilan fisik binatang tersebut. Kucing yang bersih, berbulu lebat, dan sehat lebih dihargai dan disayangi orang-orang daripada kucing yang kotor dan kelaparan dijalanan. Jangankan memberi makan, orang-orang pun enggan menyentuh mereka, padahal merekalah yang justru lebih membutuhkan kasih sayang dan bantuan dari manusia. Bayangkan saja jika kucing itu adalah Anda. Disaat Anda berada dalam keterpurukan, apa yang Anda butuhkan saat itu? Tentu saja dukungan dan kasih sayang dari orang-orang. Hal itu berlaku juga pada kucing tersebut. Jika bukan manusia yang membantu dan menyayangi mereka, siapa lagi? Kita sebagai makhluk mempunyai akal sudah seharusnya memanfaatkan akal tersebut untuk membantu makhluk yang lain. Karena itu, marilah kita buka mata dan hati kita, ulurkan tangan kita untuk binatang-binatang di sekitar kita. Cintailah binatang itu apa adanya karena bagaimanapun juga binatang adalah makhluk ciptaan Allah yang berharga.

Saya harap kita semua mendapatkan manfaat dari ceramah ini. Semoga pandangan kita terhadap binatang telah berubah dan kita semua dapat mencintai dan membantu binatang yang ada di sekitar kita. Demikian ceramah dari saya, kurang lebihnya mohon dimaklumi.


Tengku Riyanti W
XI MIPA 1
SMAN 1 KOTA SERANG


Komentar

Postingan Populer